Setiap komunitas selalu memiliki cara untuk mengikat dan menjadikan kelompoknya semakin solid dan utuh. Ada banyak metode dan cara yang dipakai serta diupayakan. Salah satunya adalah dengan pertemuan paguyuban keluarga. SMA PL St. Yosef Surakarta sebagai lembaga telah menghidupi upaya untuk membangun semangat kekeluargaan dengan paguyuban. Bahkan setiap tahun ada 2 x pertemuan. Hal ini menjadi sarana untuk mempertemukan anggota keluarga dari guru dan karyawan dalam ruang yang lebih rilex, santai, dan tidak kaku.
Minggu, 23 Juni 2024 keluarga besar guru dan karyawan SMA Yosef mengadakan kegiatan paguyuban ke 2 di tahun ini. Pertemuan ini berlangsung di rumah Bpk Franciscus Raphael Purwanta, S.Pd. yang berada di Sukoharjo. Dalam kesempatan ini, kegiatan paguyuban dikemas dengan sedikit berbeda. Kali ini, seksi acara fokus menggarap anak-anak untuk berdinamika dan menjadi akrab. Setelah dibuka dengan ibadat sabda, kemudian ada beberapa perlombaan dan permainan yang pesertanya adalah anak-anak dan atau dengan melibatkan orang tuanya.
Kemeriahan, kegembiraan, dan kebersamaan keluarga besar paguyuban guru dan karyawan telah berjalan dengan lancar dan bahagia. Semoga kegiatan sederhana ini menjadi jembatan untuk semakin bisa mengikat hati. Sehingga akan terbentuk kekeluargaan yang semakin erat dan utuh. Biarlah dengan cerita ini, dunia menjadi saksi bahwa kebersamaan dan persahabatan itu perlu syarat, yaitu meluangkan waktu untuk berkumpul, menyapa, dan akhirnya bisa tertawa bersama.
Salah satu dinamika yang khas dalam dunia kerja adalah selesainya masa kerja dan mutasi atau berhenti. Begitu pula hal ini terjadi di SMA PL St. Yosef Surakarta. Pada hari Sabtu, 22 Juni 2024 seluruh guru dan karyawan diajak untuk sejenak meninggalkan area sekolah menuju ke wisata Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri. Pagi hari dalam suasana yang gembira dengan balutan cuaca yang cerah mengiring rombongan menuju lokasi dengan suka cita.
Saat langit biru beradu dengan hamparan luasnya waduk, pada titik angka waktu 10.00 semua rombongan telah tiba. Setelah dibuka dengan doa dan pengantar dari Bruder Stefanus selaku kepala sekolah, lalu disusul sambutan dari masing-masing guru dan karyawan yang dilepas. Diawali oleh Pak Joko Wono yang purna karya setelah 30 tahun memberikan dirinya. Disusul Bu Bernadeta Andarwinarti, S.Pd dan Bu Maria Olise Charisma Hanani, S.Pd. yang pindah tugas ke SMP BL. Dua ibu ini berhasil menciptakan suasana haru. Mereka berdua begitu berat meninggalkan Yosef, sehingga air mata harus jatuh berderai.
Kesedihan tak juga surut, masih dipertegas dan diperlama dari dua rekan yang pamitan. Mas Leonard Dhimas Van Candra yang pindah karya di SD Valentinus. Untung yang terakhir dalam pamitannya masih berani berseloroh sehingga suasana sedih mulai cair. Pamitan ditutup oleh Pak Anggit Aryo Guntoro, S.Sn. yang tidak lagi melanjutkan di YPL khususnya di SMA Yosef. Situasi makin cair, ketika masing-masing guru dan karyawan memberi tanda mata sebagai kenang-kenangan. Lalu, acara dimeriahkan dengan santap bersama dan bagi-bagi door prize.
Tidak ada perpisahan tanpa perjumpaan. Tidak ada kesan tanpa kisah. Tidak ada cerita tanpa kenyataan. Inilah satu kenyataan bahwa adanya suasana haru menunjukkan adanya hati yang saling mengisi. SMA Yosef telah menjadi saksi, bahwa di sini tidak hanya tempat bekerja. Tetapi telah menjadi ruang untuk saling melengkapi dan membangun persaudaraan. Akhirnya, dimanapun masing-masing kami berada, semoga ikatan ini terus terjaga, terawatt, dan bertumbuh.
“Menimba Kesegaran dari Taman Safari Prigen dan Jatim Park 3”
Oleh: Andreas Heri, S.S.
Kamis, 23 Mei 2024 bersamaan dengan hari raya Waisak, guru, karyawan, dan keluarga mengadakan rekreasi. Kegiatan ini mandiri dibiayai oleh peserta, tidak ada sponsor atau subsidi dari pihak sekolah. Maka dengan sendirinya yang ikut pun tidak terlalu banyak. Kendati hanya 1 bus, setidaknya ada waktu untuk sejenak mengambil jarak dari rutinitas kerja.
Tepat pukul 06.30 bus perlahan meninggalkan area SMA PL St. Yosef Surakarta menuju arah timur. Tujuan pertama adalah rumah makan di sekitar kota Ngawi untuk mencari sarapan. Usai sarapan, bus meluncur ke arah target pertama, yaitu wisata Taman Safari Prigen. Baru juga melewati gerbang selamat datang, anak-anak sudah riuh menanyakan dimana hewan-hewannya.
Petualangan melintasi alur jalan dengan panorama hutan bukit yang memberi akses untuk bisa melihat binatang-binatang koleksi menjadi daya tarik tersendiri. Kurang lebih 45 menit menyusuri jalan dengan kendaraan untuk melihat binatang yang dilepas liarkan. Peserta wisatapun sejenak rehat untuk makan siang. Lalu dilanjutkan keliling untuk melihat koleksi binatang dengan jalan kaki. Selain itu juga bisa menikmati wahan-wahana bermain untuk anak-anak.
Tidak terasa sore telah menjelang, maka tepat pukul 16.00 bus meninggalakn Prigen, Pasuruan untuk menuju Malang. Rencananya malam ini sebelum ke hotel akan mampir ke taman doa Montfort di Batu. Gelap mulai menaungi bumi. Perjalanan semakin asik dengan panorama lampu-lampu kota di ujung bentang alam. Namun sayang, bus tidak bisa sampai lokasi taman doa. Maka diputuskan untuk di lain hari. Perjalan langsung menuju rumah makan sekaligus membeli oleh-oleh.
Tepat pukul 21.00 rombongan telah sampai di hotel Resort Batu Paradise. Sebuah hotel dengan konsep sebagai penginapan keluarga yang sangat nyaman, tenang dan mendamaikan. Setelah lelah seharian melakukan perjalanan dan wisata Prigen, semua peserta memilih untuk istirahat dan nyaman dalam kamar.
Pagi menjelma dengan semangat dan kesehatan yang baru. Beberapa peserta asik memilih untuk lanjut baring-baring di tempat tidur. Tetapi banyak juga yang menikmati kesegaran dan dinginnya air kolam dengan berenang. Apapun caranya yang jelas semua bisa menikmati nuansa liburan dengan mode stay cation di hotel. Pukul 09.30 sebagian meluncur menuju ke Taman Doa Mont Fort. Lalu tepat pukul 12.00 rombongan meninggalkan hotel.
Wisata berikutnya adalah Jatim Park 3, khusus dunia Dyno. Semua peserta pun antusias menikmati petualangan dengan nuansa zaman purba. Lelah tetapi menggembirakan. Capek tetapi menyenangkan. Tepat pukul 16.00, rombongan meninggalakan wisata Dynosaurus dan menuju rumah makan di desa Pujon. Sebuah rumah makan yang mengusung konsep pemandangan dan menu makan ala desa. Resto Kafe Sawah telah berhasil menghadirkan suasana alam yang benar-benar seperti kembali ke desa.
Tidak terasa dua hari telah terlewati dengan suka cita dan gembira. Kendati terasa kurang, namun kegiatan harus disudahi. Malam merangkak merangkul tenang dan selanjutnya menghantar rombongan untuk kembali tiba di Solo dengan selamat. Semoga kegembiraan, kebersamaan, dan kekeluargaan selama kegiatan menjadi kekuatan untuk kembali tegar menghadapi rutinitas kerja dan tanggungjawab lainnya. Santo Yosef! Doakanlah kami!
“Tanpa terasa, waktu usai. Perjalanan sertamu. Trimakasihku Santo Yosef. Kesederhanaan perjuanganmu”., sepenggal lagu yang senantiasa dinyanyikan pada acara pelepasan kelas XII SMA PL St. Yosef Surakarta. Hal yang selalu menarik bila mana lagu ini dinyanyikan selalu terlihat mata anak-anak berkaca-kaca bahkan beberapa diantaranya ada yang mentitkkan air mata. Peristiwa semacam ini menegaskan bila proses pendidikan yang telah dilewati ada banyak cerita, dinamika, dan kenangan.
Senin, 6 Mei 2024 merupakan saat yang ditunggu anak-anak kelas XII SMA Pangudi Luhur St. Yosef Surakarta. Hal ini karena berhubungan dengan pengumuman kelulusan sekaligus seremoni pelepasan atau penyerahan anak-anak dari pihak sekolah ke orang tua. Satu masa yang menegaskan berakhirnya masa putih abu-abu.
Sore di tengah cuaca yang cerah, langit biru, dengan sepoi angin, terlihat berbondong anak-anak kelas XII didampingi salah satu orang tua datang ke Aula. Tema promnight mewajibkan peserta datang dengan gaun dan jas berdasi. Sehingga seluruh tamu undangan, guru-karyawan, dan anak-anak terlihat mewah dan anggun. Aula telah diubah seperti ruang pertemuan dengan suasana eksklusif, megah, dan menawan.
Pukul 16.00 acara pengumuman dan pelepasan kelas XII pun dimulai. Prosesi arak-arakan terlihat kidmat. Acara dikemas dengan nuansa budaya Eropa, langkah kaki saaat masuk pun diatur sedemikian anggunnya. Rangkaian acara demi acara berjalan dengan lancar, kidmat, menghibur, dan penuh suka cita.
Sebanyak 142 peserta didik dinyatakan lulus. Lalu Bapak Budi selaku waka kurikulum menyampaikan peserta didik yang mendapat predikat sebagai siswa berprestasi adalah Yutta Tyas Saputri dari kelas XII IPS 2. Sedangkan peserta didik terbaik di jurusannya adalah Chistabella Eilin Setyawan dari jurusan Bahasa, Josua Putra Kurnia dari jurusan MIPA, dan Yutta Tyas Saputri dari jurusan IPS. Tepuk tangan bergemuruh mengapresiasi keberhasilan dari rekan seperjuangan.
Kemeriahan dan keceriaan dari rangkaian kegiatan terus berjalan. Hingga waktu tidak terasa telah di penghujung. Closing acara ditutup dengan parade polonice, semacam dansa bersama. Guru, murid, karyawan, dan beberapa orang tua pun ikut terlibat memeriahkan suasana. Tepat pukul 19.00 seluruh acara telah usai. Namun anak-anak tidak juga lekas meninggalkan Aula sekolah. Mereka berlomba untuk mengabadikan setiap moment di waktu menjelang akhir. Lelahpun terabaikan karena di lorong-lorong sekolah masih terdengar gelak tawa dan juga sesekali terlihat kilat cahaya flash mengabadikan kisah.
Semoga kemeriahan acara pengumuman dan pelepasan tidak berhenti hanya sebagai seremoni. Tetapi menjadi tanda bahwa segala perjuangan perlu untuk dirayakan. Semoga bekal dan pengalaman selama menjadi peserta didik SMA Pangudi Luhur St. Yosef Surakarta berkembang di lingkungan yang baru dan menjadi lentera dalam mengarungi petualangan hidup.
“Transformers: Understanding the Values of Leadership”
Oleh: Andreas Heri, S.S.
Hari-hari muram dengan cuaca yang tidak bisa ditebak. Di tengah situasi yang seperti itu, SMA Pangudi Luhur St. Yosef Surakarta mengadakan LDK OSIS 2023/2024. Kegiatan ini bertempat di Rumah Retret Santa Maria, Tawangmangu, Karanganyar. Selama tiga hari dua malam, mulai Kamis-Sabtu, 25-27 Januari 2024, sebanyak 26 Siswa-Siswi mengikuti kegiatan LDK dengan antusias dan gembira.
Panitia dari guru mengemas kegiatan LDK menjadi semacam busur yang siap melepas anak panah. Ada rangkaian pendidikan karakter dan pengetahuan yang diracik dalam aneka dinamika. Diawali dengan upacara sebagai bukti bahwa kegiatan ini adalah formal di bawah payung lembaga pendidikan. Dilanjutkan dengan game-game memecah kebekuan sehingga siswa-siswi menjadi lebih cair, akrab, dan semangat kekeluargaan pun tumbuh secara mantap.
Sejuk udara pegunungan dan keindahan barisan perbukitan yang berpadu apik dengan hijau sayuran menjadi obat lelah. Sesi demi sesi berlangsung dengan penuh makna. Pemahaman tentang tanggungjawab sebagai pengurus OSIS yang bernafaskan kristiani merasuk sampai ke hati. Jiwa yang dahaga tersirami dengan cukup oleh alunan dendang semesta. Olah hati dengan belajar meditasi. Niat dan minat untuk menyatu sebagai organisasi diikat dengan prosesi pembasuhan kaki. Segala asa untuk lahir kembali diteguhkan melalui prosesi mandi kembang tengah malam. Sungguh kemasan acara yang sakral, khusuk, seru, informatif menyatu dengan suasana dan cuaca yang mendukung.
Semoga LDK OSIS tahun ini tidak berhenti pada keseruan kegiatan. Tetapi sungguh menjadi benih yang bertumbuh, mengakar, dan akhirnya berbuah. Karena setiap insan adalah pemimpin, biarlah benih baik itu ikut mewarnai kehidupan siswa-siswi dan orang-orang di sekitarnya. Dengan begitu, nama SMA Yosef kian berkibar, jaya mengudara.
Pagi yang cerah dengan hangat sinar matahari menghiasi dan mewarnai kegiatan coaching di SMA Pangudi Luhur St. Yosef Surakarta. Sabtu, 20 januari 2024 sekolah mengundang narasumber untuk berbagi tema coaching dalam dunia pendidikan. Kegiatan ini dalam rangka mengembangkan potensi diri dari para pendidik agar proses pendampingan ke peserta didik menjadi semakin baik. Empat narasumber berasal dari SMA Brawijaya Jakarta. Mereka adalah Bpk. Drs Agustinus Mulyono, PC, Bpk. Drs. Agustinus Gigih SN, PC, Ibu Veronica Novitasari, S.Pd, PC, serta Ibu Veronika Dentha Sukma, S.Pd, PC.
Diawali dengan membuka mindfullnes untuk mendengarkan. Maka pelatihan dihantar dengan semacam meditasi. Yang paling dasar untuk dimiliki sebagai keterampilan dasar proses coaching adalah hadir sepenuhnya untuk mendengarkan tanpa menghakimi dan fokus. Harapan dengan adanya coaching ini adalah mengubah cara pendampingan, yang akan lebih banyak mendengarkan dan memberi kesempatan murid untuk menyampaikan ide dan gagasan.
Selain mendengarkan, hal utama yang harus dikerjakan adalah menggali, agar yang disampaikan bisa lebih dalam untuk dipahami. Maka seni bertanya harus dikuasai dengan metode tanya yang terbuka. Bukan pertanyaan-pertanyaan tertutup. Semua pertanyaan menantang untuk berpikir luas dan menggiring ke arah ragam kemungkinan jawaban. Tidak ada pertayaan yang mengarah pada jawaban tunggal. Sedangkan metode bertanyanya adalah membebaskan diri dari kesimpulan, penghakiman, dan penilaian. Bertanya dalam posisi zero dan sepenuh hati.
Konsep coaching lebih jauh adalah menyangkut prilaku. Coaching adalah laku, way of life, cara hidup yang benar dan baik. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa coaching adalah bentuk laku yang benar untuk ditularkan tanpa dipaksakan. Keteladanan hidup dalam kultur positif merupakan coaching terbaik. Ada banyak inspirasi yang bisa ditimba dari cara hidup. Karena cara mengajar terbaik adalah tidak melalui kata tetapi dengan perbuatan. Seluruh perilaku hidup merupakan coaching terbaik.
Pendampingan yang bagus akan berimbas pada promosi sekolah. Sehingga akan memperlancar dalam proses PPDB. Dengan demikian sudah saatnya menggunakan metode coaching dalam alur komunikasi dengan peserta didik, rekan guru, kepala sekolah, dan mitra kerja. Semoga semakin berani untuk berubah sehingga peserta didik kian bertambah dan nama SMA PL St. Yosef semakin berkibar.
Setiap organisasi syah-syah saja untuk memiliki cara dan tradisi dalam merekrut anggota barunya. Demikian pula dengan Yopala (Yosef Pecinta Alam) juga memiliki cara unik untuk mengukuhkan anggota barunya. Untuk bisa menjadi anggota Yopala secara utuh harus melewati dua tahapan, yaitu diklatsar (pendidikan dan pelatihan dasar) dan dikjut (pendidikan lanjut).
Pada hari Senin – Kamis, 8 – 11 Januari 2024 Yopala salah satu ekskul SMA PL St. Yosef Surakarta mengadakan diklatsar untuk anggota baru yang bertempat di lembah-hutan-bukit Tlogodringo, Tawangmangu, Karanganyar. Sebanyak 9 anak, terdiri dari 3 cowok dan 6 cewek, mereka berproses bersama alam untuk menempa dirinya. Sedangkan yang menjadi panitia juga berjumlah 9 anak dengan 2 pendamping guru dan beberapa alumni.
Kosep dari diklatsar Yopala adalah membangun solidaritas dari angkatan. Maka panitia berusaha mendesain kegiatan seefektif dan sekreatif mungkin. Sehingga target, sasaran, dan tujuan bisa dicapai dengan apik. Kendati kegiatan diklatsar memiliki sasaran utama untuk membentuk jiwa korsa, namun dalam pelaksanaannya juga mewadahi beberapa keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh para penggiat kegiatan alam. Diantaranya adalah skill longmarch, survival, navigasi darat, dan P3K.
Alur diklat selama 4 hari berjalan dengan baik. Sedangkan alampun ikut terlibat dalam proses diklat dengan caranya yang unik. Semesta memberi hujan, panas, badai, kabut, dingin, gelap, dan sinar matahari. Misteri hutan dan belukarnya juga ikut ambil bagian dalam menempa. Hijau lumut, kicau burung, biru langit dengan caranya yang khas juga ikut terlibat untuk menjadi obat lara hati. Dapat dikatakan bahwa diklat tahun ini menjadi bukti kolaborasi yang luar biasa antara panitia, pendamping, alumni, dan semesta.
Semoga kegiatan diklatsar Yopala tahun ini menjadi persemaian benih baik. Menjadi harapan bersama, anak-anak Yopala tidak hanya sekedar tangguh secara mental dan fisik dalam berkegiatan alam. Tetapi lebih utama adalah menghantar anak-anak untuk berani bertindak menjadi karya nyata. Yopala semestinya ikut terlibat menjaga lingkungan hidup dengan aneka ragam tindakan. Sehingga alam tetap lestari, hutan gunung semakin menghijau, burung-burung makin suka bernyanyi, dan sungai tetap jernih mengalir membasahi bumi.
Hari demi hari kasus perundungan di seputar lingkungan pendidikan kian marak dalam pemberitaan media sosial. Tentu saja kasus perundungan lengkap dengan segala akibatnya, ada yang ringan, tetapi ada pula yang berakhir dengan kematian. Untuk mencegah maraknya kasus perundungan di lingkungan sekolah, maka SMA Pangudi Luhur St. Yosef Surakarta pun sigap menanggapinya. Hal ini disikapi dengan mengadakan work shop tentang perundungan.
Adapun audiennya adalah seluruh warga sekolah. Hari pertama, Rabu, 3 Januari 2024 peserta work shop adalah seluruh peserta didik. Sedangkan kepala sekolah, guru, dan karyawan mendapat kesempatan work shop di hari Jumat, 5 Januari 2024. Acara ini bekerjasama dengan pihak kepolisian. Adapun yang datang ke sekolah dan sekaligus sebagai narasumber adalah Kanit Reskrim Polsek Laweyan, Bapak Wahyu Riyadi dan Bhabinkantibmas Kelurahan Kerten, Bapak Galuh Sudarmono.
Dengan apik beliau berdua mengemas rangkaian materi menjadi alur yang mudah dipahami. Ada dua hal yang menjadi fokus pembicaraan. Pertama, aneka macam tindakan yang dapat dikategorikan sebagai perundungan. Kedua, tindakan pencegahan agar kasus perundungan bisa dihilangkan dari lingkungan sekolah. Selain kedua hal tersebut, para narasumber banyak menyinggung kasus khusus mengenai tindakan-tindakan yang dapat dikategorikan pelecehan seksual. Sebab hal ini paling rentan terjadi di masa SMA. Siapapun dapat tergelincir menjadi pelaku dan korban.
Semoga dengan adanya work shop perndungan ini, kasus-kasus yang menjadi sumber masalah dapat dihilangkan. Semoga setiap warga sekolah bisa menempatkan diri, sehingga dalam tutur kata dan tindakan tidak terjebak kedalam kategori perundungan. Sehingga setiap insan dapat nyaman untuk mengembangkan dirinya. Sehingga SMA PL St. Yosef semakin berjaya.
Natal adalah salah satu hari raya besar dalam agama katolik. Maka menjadi wajar bila dirayakan dengan gegap gempita dan penuh warna. SMA Pangudi Luhur St. Yosef Surakarta sebagai sekolah yayasan katolik juga ikut merayakannya. Kamis, 4 Januari 2024 suasana natal dengan segala pernak-pernik dan aksesorisnya mewarnai seluruh area sekolah. Vibe natalnya benar-benar terasa sehingga terasa semarak.
Beberapa kegiatan yang disiapkan oleh pengurus OSIS dan pembinanya sungguh mampu menghadirkan nuansa natal di SMA Yosef. Diawali dengan adanya ekaristi kudus. Dimana imam dalam kotbahnya menegaskan makna natal. Bahwa Yesus datang kedunia pertama-tama bertujuan untuk menyelamatkan manusia. Maka setiap isan memiliki tanggungjawab untuk menjadi penyelamat bagi orang lain. Namun yang utama adalah menyelamatakan diri. Diri yang selamat baru bisa menyelamatkan sesama. Sebagai pelajar menyelamatkan masa depannya dulu dengan belajar rajin dan mengikuti proses belajar itu sendiri, baru bisa mengajak teman lain untuk berlaku sama.
Usai ekaristi dilanjutkan dengan beberapa kegiatan sebagai bentuk syukur natal. Diantaranya ada tampilan paduan suara dengan lagu-agu natal, yang pernah dibawakan di RRI Jakarta. Sungguh menjadi persembahan tampilan yang sangat menghibur. Ada pula tampilan ekskul dance dan ada pula sumbangan lagu dari guru serta karyawan. Acara yang paling heboh adalah lomba busana natal. Ada beberapa anak yang biasa tampil jadi cosplay ikut tampil secara total. Di penghujung kegiatan diadakan pesta natal kelas. Masing-masing kelas menggelar tukar kado dan makan bersama. Sungguh menjadi perayaan yang semarak.
Sungguh menjadi harapan bila kemeriahan perayaan natal tidak hanya berhenti pada seremoni permukaan. Tetapi sungguh mengisi hati, bahwa Tuhan hadir dalam tian hati manusia. Yang akan akhirnya mampu menggerakkan untuk berlaku bijak dengan fokus belajar, tekun mengembangkan diri, dan mulai terlibat memelihara ciptaan. Sehingga SMA St. Yosef semakin mampu membekali peserta didik untuk memberi warna dunia dan menjadi jaya dimana-mana.
Sabtu, 25 November 2023 bersamaan hari guru nasional, sekolah mengadakan rekoleksi untuk guru karyawan. Seharusnya hari ini adalah hari istirahat untuk para guru dan karyawan. Namun, demi sesuatu yang baik, maka semua gukar pun merelakan waktunya untuk sejenak beristirahat demi mengisi ruang hati dan jiwa. Rekoleksi kali ini mengambil tema “Meneladan Santo Yosef” dan bertempat di Aula SMA Pangudi Luhur St. Yosef Surakarta.
Acara ini merupakan bagian dari upaya untuk mengembangkan diri bagi guru dan karyawan. Pihak sekolah sebagaimana diwakili Bp. Budi S. membacakan sambutan dari Br. Stefanus N., S.Pd., FIC selaku kepala sekolah. Dalam sambutan tersebut Bruder Stef menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa ikut berproses bersama dalam rekoleksi. Beliau menyampaikan karena waktu yang bersamaan dengan agenda FIC untuk persiapan kapitel konggregasi.
Bruder Petrus Anjar Trihartono, FIC selaku fasilitator dan pendamping rekoleksi membawakkan materi secara apik, menarik dan cukup mendalam. Diawali dengan pengantar yang menegaskan bahwa rekoleksi adalah kesempatan untuk mengumpulkan pengalaman dan memberi makna atas peristiwa tersebut. Pertama harus menemukan pengalaman bahagia, menyenangkan dan menggembirakan. Baru kemudian melihat realitas akan pengalaman yang tidak mengenakan. Ada pula peristiwa-peristiwa yang menantang untuk dilihat dan dikembangkan.
Setelah menemukan berbagai pengalaman bahagia di rumah, Bruder Anjar mengajak untuk melihat pengalaman yang sama di tempat kerja, di SMA PL St. Yosef Surakarta. Dari dua tema itu Bruder Anjar lalu memberi waktu untuk sharing dengan teman di sekitarnya. Hal utama yang menjadi sasaran rekoleksi adalah dua bidang tersebut, yaitu keluarga dan tempat kerja. Kemudian beliau membeber keutamaan dari Santo Yosef sebagai inti dari tema rekoleksi.
Dari banyaknya keutamaan yang dimiliki Santo Yosef beliau fokus membahas keutamaan tulus-iklhas. Ketulusan di zaman sekarang menjadi modal utama untuk tetap sehat dan waras. Berhadapan dengan segala peristiwa dan alur zaman yang menggiring orang untuk berlaku curang demi keuntungan pribadi. Maka, seringkali manusia dewasa ini kerap menjadi korban atas ketidaksengajaan. Oleh karena itu bersikap tulus ikhlas untuk menerima peristiwa-kejadian yang tidak sesuai dengan keinginan, akan menjaga manusia tetap bisa menjalani hidup dengan bahagia dan sehat.
Menutup rekoleksi guru dan karyawan, Bruder Anjar mengajak untuk berdovosi kepada Santo Yosef dengan berdoa Rosario Santo Yosef. Ini merupakan sebuah bentuk tradisi devosi yang tidak biasa dilakukan oleh lembaga yang bernaung dalam lindungannya. Maka, bruder sengaja memperkenalkan dan mengajak untuk mempraktikan secara bersama-sama. Berharap dengan doa-doa dari Santo pelindung, sekolah tempat bekerja semakin diberkati dan bisa menjadi berkat bagi generasi muda untuk mewarnai dunia.