Diklatsar Yopala XXVI: “Menimba Bijak dari Alam”
Tlogodringo, 8 – 11 Januari 2024
Oleh: Andreas Heri, S.S
Setiap organisasi syah-syah saja untuk memiliki cara dan tradisi dalam merekrut anggota barunya. Demikian pula dengan Yopala (Yosef Pecinta Alam) juga memiliki cara unik untuk mengukuhkan anggota barunya. Untuk bisa menjadi anggota Yopala secara utuh harus melewati dua tahapan, yaitu diklatsar (pendidikan dan pelatihan dasar) dan dikjut (pendidikan lanjut).
Pada hari Senin – Kamis, 8 – 11 Januari 2024 Yopala salah satu ekskul SMA PL St. Yosef Surakarta mengadakan diklatsar untuk anggota baru yang bertempat di lembah-hutan-bukit Tlogodringo, Tawangmangu, Karanganyar. Sebanyak 9 anak, terdiri dari 3 cowok dan 6 cewek, mereka berproses bersama alam untuk menempa dirinya. Sedangkan yang menjadi panitia juga berjumlah 9 anak dengan 2 pendamping guru dan beberapa alumni.
Kosep dari diklatsar Yopala adalah membangun solidaritas dari angkatan. Maka panitia berusaha mendesain kegiatan seefektif dan sekreatif mungkin. Sehingga target, sasaran, dan tujuan bisa dicapai dengan apik. Kendati kegiatan diklatsar memiliki sasaran utama untuk membentuk jiwa korsa, namun dalam pelaksanaannya juga mewadahi beberapa keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh para penggiat kegiatan alam. Diantaranya adalah skill longmarch, survival, navigasi darat, dan P3K.
Alur diklat selama 4 hari berjalan dengan baik. Sedangkan alampun ikut terlibat dalam proses diklat dengan caranya yang unik. Semesta memberi hujan, panas, badai, kabut, dingin, gelap, dan sinar matahari. Misteri hutan dan belukarnya juga ikut ambil bagian dalam menempa. Hijau lumut, kicau burung, biru langit dengan caranya yang khas juga ikut terlibat untuk menjadi obat lara hati. Dapat dikatakan bahwa diklat tahun ini menjadi bukti kolaborasi yang luar biasa antara panitia, pendamping, alumni, dan semesta.
Semoga kegiatan diklatsar Yopala tahun ini menjadi persemaian benih baik. Menjadi harapan bersama, anak-anak Yopala tidak hanya sekedar tangguh secara mental dan fisik dalam berkegiatan alam. Tetapi lebih utama adalah menghantar anak-anak untuk berani bertindak menjadi karya nyata. Yopala semestinya ikut terlibat menjaga lingkungan hidup dengan aneka ragam tindakan. Sehingga alam tetap lestari, hutan gunung semakin menghijau, burung-burung makin suka bernyanyi, dan sungai tetap jernih mengalir membasahi bumi.
Selamat datang angkatan baru, Yopala XXVI.
0 Komentar