Menu
Sejarah
LATAR BELAKANG SEKOLAH
SMA Pangudi Luhur St. Yosef Surakarta, merupakan sekolah swasta bersubsidi yang dikelola oleh Yayasan Pangudi Luhur. Yayasan Pangudi Luhur berpusat di Jl. Dr. Sutomo 4 Semarang. Yayasan Pangudi Luhur menjadi bagian dari kegiatan Para Bruder FIC (Fratrum Immaculates Conceptionis) di Indonesia. FIC yang artinya Kongregasi Para Bruder Santa Perawan Maria Yang Dikandung Tak Bernoda. Kongregasi ini berpusat di Maastricht di Belanda, Di Indonesia berpusat di Jl. Sultan Agung 133 Semarang. Sesuai dengan Yayasan maupun Induk Yayasan, yang merupakan anggota Gereja Katolik, maka SMU St. Yosef ini berasas Katolik. Ini tidak berarti bahwa para siswa harus beragama Katolik, tetapi sekolah itu harus menunjukkan suasana Katolik, sebab warna pendidikannya berasas Katolik. Hal ini tercantum juga dalam Akte Notaris dari Yayasan Pangudi Luhur. Secara administratif ataupun dalam kerangka hukumnya, tertulis:
Notaris:Tan A Sioe
No.:16
Tanggal Akte:6 Oktober 1954
Tercatat:di Pengadilan Negeri Semarang
Tanggal:2 Maret 1961
Nomor:105
Adapun riwayat singkat berdirinya sekolah dan keistimewaan-keistimewaan yang dapat dicatat adalah sebagai berikut :
SMU St. Yosef merupakan hasil pemisahan dari SMU Kanisius Surakarta. Pemisahan ini terjadi pada tahun 1951. Kala itu yang menjadi Direktrisnya adalah Ibu dr. B.G. Smith. Pemisahan ini secara resmi diakui Pemerintah pada tanggal 1 Juli 1952, dengan SK no 15380/SUBs. Walaupun demikian Direktur resmi tetap menjadi satu dengan induknya. Adapun hal-hal penting yang harus dicatat adalah :
Tanggal beridirinya : 17 Juli 1951.
Tempat : gedung bekas HCS, dua lantai, lantai 1 digunkan untuk SMP Kanisius II. Sekarang seluruh bangunan ini digunakan oleh SMP Bintang Laut (Pangudi Luhur Surakarta.
Alamat sampai tahun 1965 : di Jl. Slamet Riyadi 74 Surakarta, tepatnya sebelah Barat simpang empat Nonongan.
Jumlah kelas 4 buah : terdiri 2 kelas baian B (jurusan Eksakta) dan 2 kelas bagian C (Jurusan Ekonomi).
Jumlah murid 114 orang.
Tenaga pengajar tahun 1951 :
Guru -guru :
- Bp. RC Sugeng Brotoatmojo (alm)
- Bp. RA Soeparto
- Bp. RM Sadwarso (alm)
- Bp. Sudiro Purbonoto
- Br. Amando (kembali ke Belanda)
- Br. Sherapion
- Rama Purwadi Purwodiharjo (alm)
- Bp. RM Sadwarto
- Bp. YB Oey Thwan Ke
Tenaga Administrasi :
- Bp. M Sumaryono (sekarang Br. Bernardinus Caritas)
Pekerja / pesuruh :
- Bp. Oei Khee Tjwan (Martejo)
Keterangan :
Diantara para guru ini ada yang masih berijazah HIK atau juga yang harus mengajar teman sekelas yang tidak naik kelas. Jadi dapat ditarik kesimpulan betapa sulitnya pada waktu itu mencari guru SMU yang sungguh-sungguh memenuhi syarat.
Perpindahan gedung sudah diperkirakan, bahwa dalam perkembangannya lebih lanjut, bahwa gedung yang dipakai pada waktu itu tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan. Maka dibelilah sebidang sawah yang letaknya pada waktu itu masih diluar kota. Pembicaraa ini dilakukan oleh Br. Odolphus dan Br. Isidorus. Tanah yang dibelinya memang cukup luas dan diperkirakan akan dapat dipakai sebagai komplek sekolah sekaligus Bruderan. Setelah selesai dibangun, gedung yang baru mulai ditempati pada tanggal 5 Agustus 1965. Secara resmi pembukaan dilakukan oleh walikota pada waktu itu yaitu Bp. Utomo Ramelan .
Pergantian Kepala sekolah dari permulaan sampai sekarang :
- Br. Bonifacio
- Mulai tanggal 1 Januari 1970 Bp. Ign Sutaryo (1971)
- Pada tanggal 1 Januari 1975 diadakan perubahan susunan Pimpinan Kepala sekolah terutama menangani urusan luar, misalnya urusan dengan pemerintah, jabatan ini masih dipegang oleh Ign. Sutaryo. Direktur sekolah terutama mengatur urusan kedalam. Huungan dengan orang tuapun terutama menjadi urusan Direktur. Tetapi sebenarnya hal ini belum terurus dengan secara terperinci. Yang pertama menjabat Direktur adalah Br. Mario.
- Sejak 1979 jabatan Direktur dipangku dipangku oleh Br. Aloysius Sumarmo. Dan sejak itu pembagian tugas Kepala Sekolah dan Direktur sudah diatus oleh Yayasan secara tertulis.
- Bruder dan Kepala Sekolah yang pernah bertugas sampai sekarang adalah sebagai berikut :
- Br. Bonifacio (1951)
- Bp Ign. Sutaryo (1971 - 1973)
- Br. Mario FIC (1975 - 1978)
- Drs. Br. aloysius FIC (1979 - 1985)
- Br. Herman Y. Kuwat FIC (1985 - 1988)
- Br. Frans Sugi FIC (1988 - 1991)
- Br. Stephanus Parna FIC (1991 - 1992)
- Br. Petrus paijan FIC (1992 - 1994)
- Br. Lusius FIC (1994 - 1998)
- Bp. A. Sutarso (1994 - 1998)
- Br. Petrus Ponidi FIC (1998 -2006)
- Br. Agustinus Mujiya FIC (2006- 2010)
- Br. Yohanes Sudaryono, M.Pd., FIC (2010-2016)
- Br. Stefanus Ngadenan, S.Pd., FIC (2016-sekarang)
Pada waktu didirikan SMU PL St. Yosef bernama SMA Katolik. Lalu berganti nama menjadi SMA Kanisius Bagian Putera. Jadi nama yang sekarang adalah nama yang ketiga. Sesuai dengan pnertiban Administrasi Pemerintah, maka semua sekolah harus mencatatkan diri di Kanwil, supaya dengan demikian instansi tersebut dapat memberikan sertifikat kepada sekolah-sekolah itu. SMU St. Yosef pada tanggal 1 April 1978 menerima sertifikat dengan nomor 056/XII/4.A/78. Dan dulu pernah pula menerima SK Subsidi dengan no Piagam 151.
Seperti kita ketahui, policy Pemerintah dalam soal ujian sudah berkali-kali berubah. Pertama kita mengenal Ujian Negara, artinya bahan ujian, biaya, pelaksanaan serta ijasah menjadi tanggungan pemerintah.
Dari tahun 1967 sampai tahun 1969 berlaku ujian Koordinasi, bahan ujian dibuat oleh sekolah, tetapi lainnya seperti Ujian Negara. Ujian Koordinasi hanya berlaku untuk SMU tertentu antara lain SMU St. Yosef.
Pada tahun 1970 dan tahun 1971 SMU St. Yosef menjadi ketua Rayon untuk jurusan Sosial Budaya bagi SMU seluruh Kotamadya, kecuali SMU negeri I, III, IV, V. Mulai tahun 1972 berlaku ujian sekolah, bahan, biaya, serta pelaksanaannya seluruhnya menjadi tanggungan sekolah. Blanko ijazah yang diterima dari kantor Perwakilan P&K Jateng diisi sendiri oleh sekolah.
Untuk perkembangan pendidikan saat ini SMU PL St. Yosef menyelenggarakan EBTA / EBTANAS sesuai dengan Instruksi Pemerintah.
Site powered by Weebly. Managed by Rumahweb Indonesia