AI Goes to School

Dipublikasikan oleh admin pada

Oleh: Joses

 

SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta bekerja sama dengan Mafindo mengadakan workshop Kecerdasan Artifisial sebagai sarana penunjang pendidikan Sabtu (26/7/2025). Workshop ini diikuti oleh para guru dari Yayasan Pangudi Luhur Perwakilan Solo, SMP Marsudirini St. Theresia, SMP Kanisius 1 Surakarta, dan SD St. Fransiskus Boyolali. Para peserta workshop sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini terbukti dari partisipasi aktif peserta.

 

Perkembangan Pesat Yang Meresahkan

 

Pembicara workshop pagi itu adalah Cyprianus Lilik Krismantoro Putro yang merupakan trainer dari Mafindo. Beliau mengajak para peserta untuk mendalami bagaimana Kecerdasan Artifisial mampu mengubah cara bertindak dan berpikir anak-anak. Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi cara mendidik anak juga harus ikut berubah. Hal ini menimbulkan banyak keresahan terhadap teknologi Kecerdasan Artifisial terutama di bidang pendidikan. Para peserta juga merasakan keresahan tersebut mulai dari kemalasan yang timbul dari anak-anak, semua data pribadi yang terekam oleh sistem, kreatifitas manusia yang mati karena tergantikan oleh Kecerdasan Artifisial, hingga keadaan di mana manusia lebih percaya mesin daripada sesama.

 

Semakin banyak informasi yang bisa diakses, kecepatan mendapatkan informasi tersebut bukanlah menjadi masalah utama lagi. Karena sekarang anak-anak hidup dalam zaman dengan informasi berlimpah, skill yang perlu mereka pelajari adalah literasi digital. Anak-anak perlu mengerti pentingnya berliterasi yang cerdas sehingga dapat menemukan informasi yang akurat, terpercaya, benar dan tidak mudah percaya terhadap hoax.

Kecerdasan Artifisial Sebagai Algoritma Dibalik Mesin

 

Kecerdasan Artifisial merupakan algoritma yang dirancang khusus mengikuti perilaku manusia sebagai cara membantu pekerjaan kita agar lebih mudah. Hal ini kadang membuat manusia semakin malas melakukan setiap pekerjaan. Contohnya, anak-anak sering menggunakan ChatGPT dan Gemini untuk mengerjakan tugas sekolah mereka tanpa adanya kurasi yang benar.

 

Permasalahan tersebut menuntut para tenaga kependidikan bekerja lebih ekstra daripada sebelumnya. Maka dari itu, perlu untuk ditumbuhkan etika dalam penggunaan teknologi digital tersebut. Penting bagi siswa untuk mengetahui cara menggunakan Kecerdasan Artifisial dengan baik dan benar serta memilah dan memilih informasi yang kredibel dari sumber yang terpercaya.

Prompt yang Tepat

 

Prompt adalah konteks dan instruksi yang diberikan untuk Kecerdasan Artifisial untuk dilaksanakan. Contohnya, apabila memasukkan prompt ke dalam ChatGPT seperti, hitung berapa jumlah 5+5, maka akan keluar jawaban 10. Menyusun prompt yang tepat akan menghasilkan jawaban yang tepat pula.

 

Guru dan siswa perlu mengetahui cara pemilihan prompt yang baik sehingga lebih menghasilkan informasi tepat dan sesuai dengan target pencarian. Hal ini juga meminimalisir adanya informasi yang keliru karena instruksi dari prompt bisa mengkurasi informasi yang dicari.

 

 

Kategori: Berita

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *