Mencairkan Kepenatan dengan Keindahan Gili Ketapang dan BNS

Dipublikasikan oleh admin pada

Oleh: Andreas Heri, S.S.

Jumat, 8 September 2023 tepat pukul 20.00 bus berukuran sedang meninggalkan SMA Pangudi Luhur St. Yosef Surakarta menuju arah timur. Sebanyak 25 tenaga kependidikan dan beberapa guru baru mengadakan kegiatan dolan bareng ke Gili Ketapang, Probolinggo dan BNS, Malang. Pada mulanya tujuan awal adalah wisata Gunung Bromo. Berhubung ada peristiwa kebakaran, maka tujuan terpaksa dialihkan.

Bersamaan ban bus yang berputar, kegembiraan pun pecah menggema menguasai keadaan. Semuanya peserta dapat mengekspresikan diri secara merdeka. Kata yang tak bermakna pun dapat memicu gelak tawa dan suka cita. Kemampuan system-audio yang tidak memadai tidak menjadi penghalang untuk sejenak berteriak dalam nada-nada sumbang.

Malam terus merangkak, kendaraan terus bergerak dengan tetap bersama kemerdekaan, kegembiraan, dan gelak tawa. Hingga fajar yang masih enggan menjalankan tugasnya, bus pun telah tiba di pelabuhan. Masih cukup lama untuk menunggu saat penyeberangan. Maka, inisiatif untuk menikmati waktu pun segera berjajar untuk dieksekusi. Kompor portable pun tak menunda waktu untuk memanaskan air hingga mie mangkuk dan kopi pun terhidang. Suasana fajar di pinggir pantai, ditemani angin yang berhembus semilir sungguh menyempurnakan keadaan untuk menikmati situasi.

Kehangatan sinar matahari telah menidurkan malam. Geliat gerak kehidupan pun mulai bermunculan. Suasana pelabuhan penyeberangan Probolinggo telah ramai. Kapal kayu telah membawa seluruh peserta. Hanya sekitar 35 menit pun telah tiba di Gili Ketapang, sarapan, dan segera bersiap untuk snorkeling. Sekitar 1 jam seluruh peserta menikmati keindahan bawah laut dan sambil menikmati kesegaran air laut. Kegiatan di Gili Ketapang ditutup dengan makan siang hidangan khas anak pantai, ikan bakar.

Tengah hari, kapal kayu sederhana kembali membawa peserta menyibak laut menuju Probolinggo. Lalu, laju bus membedah terik siang menuju Malang. Hingga sekitar pukul 16.30, peserta pun telah tiba di BNS. Seluruh wahana permainan pun dicoba. Menunggang sarana untuk sejenak melupakan beban kehidupan. Lega hati.

Malam telah membangkitkan rembulan. Saatnya kembali ke Surakarta untuk menuntaskan perutusan. Semoga kebersamaan yang tidak lebih dari 24 jam menjadi penanda dan penegas bahwa hidup itu dinamis. Tidak melulu bekerja, tetapi perlu sejenak melupa persoalan hidup. Biarkan energi semesta mengisi hati dan jiwa, menyemangati untuk mengatasi tantangan kerja.

Santo Yosef! Doakanlah kami!

Kategori: Berita

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *